Hari itu cuacanya cerah, matahari bersinar seperti biasanya. Aku
dan Vina sedang mengerjakan tugas yang diberi guru pagi tadi. “Oke Vin tugasnya
udah selesai, aku pulang dulu yah” kataku pada Vina, “ia saya panggil abang
dulu biar dia yang nganterin kamu pulang”, sahutnya. Abang, itulah panggilan
Vina pada Rian, laki-laki yang mengisi hari-hariku 2 tahun terakhir dan inilah
awal petemuan kami.
Titip salam, kebiasaan kami saat SMA ini masih brjalan dan hal itu
masih berlaku sampai sekarang. Pertama kali aku melihat Rian, yang terfikirkan
hanya kata “keren”. Hanya itu dan itu. “Wah kakamu keren Vin, salamin yaaah”,
kataku pada Vina sembari menutup wajah yang sudah memerah layaknya kepiting
rebus. “iya Tari tar aku salamin, sahut Vina padaku.
Hari berikutnya hari-hariku
terasa biasa saja, nothing special lah kalo bahasa kerennya. Vina berlari
kearahku dengan nafas yang terengah-engah, “ Tari ada salam tuh dari abang,
katanya sih dia minta nomer kamu”. Dengan semangat akupun menjawab “Yaudah
kasih aja Vin”,Dengan senyum lebar yang masih terhias dibibir, akupun pergi
meninggalkan Vina dan kembali ke kelas.
Hari itu aku sedang duduk bersma
adikku. Tiba-tiba HP ku berbunyi, bergetar, bergoyang, kesana kemari dengan
penuh gembira (apaan cobak :D) ternyata itu adalah sms Kak Rian.
“Ini Tari yah??”, is isms
tersebut.
“Iya. Ini siapa?”, jawabku.
Bla….bla…bla… kamipun mulai
sering saling memberi kabar. Sedang apa, dimana, udah makan belum adalah
pertanyaan-pertanyaan standar yang biasa oran katakana pada saat PDKT. Yah bisa
dibilang aku menikmati masa-masa itu. Dia baik, perhatian, selalu
mengingatkanku pada hal-hal kecil “Jangan upa solatJ”, hal inilah yang membuatku
nyaman bersama Rian.
Sebulan berlalu sudah cukup bagi
kami untuk saling mengenal. Kami pun yakin untuk melanjutkan hubungan kami ke
jenjang yang lebih serius.
PACARAN. Itu yang biasa
dilakukan sepasang remaja yang dimabuk cinta (armada kale :D)
Jalan-jalan juga salah satu rutinitas kami. Seperti biasa kami pergi
kepantai bersama Vina. Pantai adalah suatu tempat yang paling aku sukai
diantara tempat rekreasi lainnya.
Satu, dua, tiga dan hubungan
kamipun memasuki bilan ke-empat. Sebenarnya ibuku masih belum mengijinkanku
untuk berpacaran, akan tetapi rasa cinta yang menggebu-gebu, bergelombang dan
terhempas ombak ini tak dapat kuhindari jadi sampai saat ini kami masih
Backstreet. Karena hal inilah Rian tak pernah kuijinkan untuk dating kerumah
dan aku yang berkunjung kerumah Rian. Disana kami biasanya bermain kartu. Aku,
Vina dan Rian memainkan sebuah game dengan peraturan apabila kalah harus
meminum air satu gelas. Akulah ynag membuat peraturan tsb tapi pada
kenyataannya orang yang paling banyak minum adalah aku. Ah perut ini sudah tak
sanggup lagi untuk minum dan kamipun menyudahi permainan.
Rabu, adalah hari dimana mata pelajaran olahraga. Hari itu kami
bermain volly sebagai lahraga kami. Dengan demikian pertandinganpun dimulai.
Pertarungan group kami dengan
group lawan sangat sengit, sampai-sampai ada yang pingsan karena kebauan
(sengit=bau). Biasalah karena berkeringat jadi banyak diantara kami yang
mengeluarkan bau yang tak sedap. Sebut saja bunga, ia adalah salah satu temanku
yang pingsan gara-gara tak tahan dengan bau badanyya sendiiri :D (apa-apaan
nih--_--)
Sepulang dari pertandingan volley
aku diantarkan pulang..
Bersambung...
Oleh wahda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar