Senin, 30 Maret 2015

I love you till the end

Hari itu cuacanya cerah, matahari bersinar seperti biasanya. Aku dan Vina sedang mengerjakan tugas yang diberi guru pagi tadi. “Oke Vin tugasnya udah selesai, aku pulang dulu yah” kataku pada Vina, “ia saya panggil abang dulu biar dia yang nganterin kamu pulang”, sahutnya. Abang, itulah panggilan Vina pada Rian, laki-laki yang mengisi hari-hariku 2 tahun terakhir dan inilah awal petemuan kami.
Titip salam, kebiasaan kami saat SMA ini masih brjalan dan hal itu masih berlaku sampai sekarang. Pertama kali aku melihat Rian, yang terfikirkan hanya kata “keren”. Hanya itu dan itu. “Wah kakamu keren Vin, salamin yaaah”, kataku pada Vina sembari menutup wajah yang sudah memerah layaknya kepiting rebus. “iya Tari tar aku salamin, sahut Vina padaku.
Hari berikutnya hari-hariku terasa biasa saja, nothing special lah kalo bahasa kerennya. Vina berlari kearahku dengan nafas yang terengah-engah, “ Tari ada salam tuh dari abang, katanya sih dia minta nomer kamu”. Dengan semangat akupun menjawab “Yaudah kasih aja Vin”,Dengan senyum lebar yang masih terhias dibibir, akupun pergi meninggalkan Vina dan kembali ke kelas.
Hari itu aku sedang duduk bersma adikku. Tiba-tiba HP ku berbunyi, bergetar, bergoyang, kesana kemari dengan penuh gembira (apaan cobak :D) ternyata itu adalah sms Kak Rian.
“Ini Tari yah??”, is isms tersebut.
“Iya. Ini siapa?”, jawabku.
Bla….bla…bla… kamipun mulai sering saling memberi kabar. Sedang apa, dimana, udah makan belum adalah pertanyaan-pertanyaan standar yang biasa oran katakana pada saat PDKT. Yah bisa dibilang aku menikmati masa-masa itu. Dia baik, perhatian, selalu mengingatkanku pada hal-hal kecil “Jangan upa solatJ”, hal inilah yang membuatku nyaman bersama Rian.
Sebulan berlalu sudah cukup bagi kami untuk saling mengenal. Kami pun yakin untuk melanjutkan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius.
PACARAN. Itu yang biasa dilakukan sepasang remaja yang dimabuk cinta (armada kale :D)
Jalan-jalan juga salah  satu rutinitas kami. Seperti biasa kami pergi kepantai bersama Vina. Pantai adalah suatu tempat yang paling aku sukai diantara tempat rekreasi lainnya.
Satu, dua, tiga dan hubungan kamipun memasuki bilan ke-empat. Sebenarnya ibuku masih belum mengijinkanku untuk berpacaran, akan tetapi rasa cinta yang menggebu-gebu, bergelombang dan terhempas ombak ini tak dapat kuhindari jadi sampai saat ini kami masih Backstreet. Karena hal inilah Rian tak pernah kuijinkan untuk dating kerumah dan aku yang berkunjung kerumah Rian. Disana kami biasanya bermain kartu. Aku, Vina dan Rian memainkan sebuah game dengan peraturan apabila kalah harus meminum air satu gelas. Akulah ynag membuat peraturan tsb tapi pada kenyataannya orang yang paling banyak minum adalah aku. Ah perut ini sudah tak sanggup lagi untuk minum dan kamipun menyudahi permainan.
Rabu, adalah hari dimana mata pelajaran olahraga. Hari itu kami bermain volly sebagai lahraga kami. Dengan demikian pertandinganpun dimulai.
Pertarungan group kami dengan group lawan sangat sengit, sampai-sampai ada yang pingsan karena kebauan (sengit=bau). Biasalah karena berkeringat jadi banyak diantara kami yang mengeluarkan bau yang tak sedap. Sebut saja bunga, ia adalah salah satu temanku yang pingsan gara-gara tak tahan dengan bau badanyya sendiiri :D (apa-apaan nih--_--)

Sepulang dari pertandingan volley aku diantarkan pulang..


Bersambung... 

Oleh wahda